Syarat
– Syarat Termometri
Termometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan
suhu. Istilah termometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti panas dan meter
yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang
paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Untuk
mengukur temperatur suatu
benda dapat
digunakan zat yang sifat fisisnya (thermometric property-nya) dapat berubah
karena perubahan
temperatur. Diharapkan
perubahan sifat
fisis ini semaksimal mungkin
dapat menunjukkan perubahan-perubahan temperatur yang sekecil mungkin.
Oleh sebab itu, dalam pengukuran temperatur (termometri) dengan menggunakan perubahan sifat fisis
suatu zat diperlukan syarat-syarat
termometri sebagai
berikut.
1. Zat yang digunakan,
2. Sifat fisis
zat
(thermometric property),
dan
3. Tingkatan
kuantitatif yang menyatakan besar kecilnya temperatur.
Ketiga syarat termometri ini saling kait
mengait
sulit untuk dipisahkan. Sifat
fisis tergantung pada zat yang digunakan, sedangkan
batas-batas
ukuran
kuantitatif yang dapat dicapai termometer bergantung kepada zat dan
sifat
fisis zat yang digunakan.
Oleh sebab itu, dalam pembuatan
termometer harus diperhatikan
ketiga syarat termometri
tersebut.
Adapun zat yang sering digunakan
dalam pengukuran temperatur (termometri) antara lain:
1. zat padat, misalnya: platina dan alumel.
2. zat cair, misalnya: airraksa (raksa) dan alkohol.
3. zat gas, misalnya: udara, zat air, dan
zat
lemas.
Sifat-sifat
fisis zat yang sering digunakan dalam
pengukuran
temperatur (termometri) antara lain:
1. perubahan
volume gas.
2. perubahan
tekanan gas.
3. perubahan
panjang kolom
cairan.
4. perubahan
harga hambatan
listrik atau hambatan jenis.
5. perubahan gaya gerak listrik.
6. perubahan
harga kuat arus listrik.
7. perubahan
intensitas cahaya karena perubahan
temperatur.
8. perubahan warna zat.
9. perubahan
panjang dua logam yang berlainan
jenisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar