Pengertian Diagram fase
Diagram fase adalah sejenis grafik
yang digunakan untuk menunjukkan kondisi kesetimbangan antara fase-fase yang
berbeda dari suatu zat yang sama, melibatkan 3 komponen, yaitu Tekanan (P),
Volume (V) dan Temperatur (T). Diagram Fase yang melibatkan 3 komponen
berupa grafik 3 dimensi, sedangkan Diagram Fase yang hanya melibatkan 2
komponen berupa Grafik 2 dimensi.
Diagram P-T untuk zat murni secara
umum dapat dilihat dalam gambar berikut ini. Diagram ini sering juga disebut
dengan diagram
fase zat karena menunjukkan
ketiga jenis fase zat yang dipisahkan oleh garis
·
Garis Sublimation line (garis sublim) memisahkan daerah uap (vapor)
dengan daerah beku (solid).
Garis vaporization line (garis penguapan) memisahkan daerah cair dari
daerah uap.
Garis melting line (garis leleh) memisahkan
daerah beku dari daerah cair.
Pada gambar diatas, terlihat dua lokasi untuk garis melting line
yang dibedakan dengan jenis garis. Garis putus-putus melting line
merupakan garis melting line untuk zat yang memuai saat beku, sementara
untuk zat yang menyusut saat beku garis melting line nya berupa garis
biasa.
Dari gambar diatas juga terlihat bahwa kondisi liquid (cair) hanya dapat
terjadi pada tekanan dibawah tekanan triple point.
adalah titik potong dari
garis-garis kesetimbangan antara tiga fase benda, biasanya padat, cair,
dan gas.
Diagram
fase adalah
sejenis yang
digunakan untuk menunjukkan kondisi antara yang berbeda
dari suatu zat yang sama.
Aplikasi Perubahan Fase
a.
Ketel Uap
Keterangan untuk masing-masing angka adalah Dearator, Bagasse distribution conveyor, Dapur
(furnace), Superheated, Air heather , Induced Draft Fan (I.D.F), Cerobong
asap (chimney), Secondary fan, secara beurutan.
Ketel uap merupakan gabungan yang kompleks dari pipa-pipa
penguapan (evaporator), pemanas lanjut (superheater), pemanas air (ekonomiser)
dan pemanas udara (air heater). Pipa-pipa penguapan (evapurator) dan pemanas
lanjut (superheater) mendapat kalor langsung dari proses pembakaran bahan
bakar, sedangkan pemanas air (economiser) dan pemanas udara (air heater)
mendapat kalor dari sisa gas hasil pembakaran sebelum dibuang ke atmosfer.
b.
Kondensor AC
Kondensor
adalah suatu alat untuk terjadinya kondensasi refrigeran uap dari kompresor
dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi.Kondensor sebagai alat penukar kalor
berguna untuk membuang kalor dan mengubah wujud refrigeran dari uap menjadi
cair
Refrigerant
atau freon dalam wujud gas yang di pompa oleh kompressor ac, masuk lewat inlet
(warna merah) dalam kondisi bersuhu dan bertekanan tinggi. Hembusan atau
hisapan angin dari fan condensor dan atau cooling fan membuang panas yang di
hasilkan serta menurunkan tekanan refrigerant dan terjadi perubahan wujud dari
gas menjadi cair.Selanjutnya modulator yang juga terdapat filter drier
didalamnya bertugas untuk memastikan bahwa yang keluar dari kondensor adalah
refrigerant (freon) cair, sebelum di kabutkan oleh expansi valve.
Uap
refrigeran yang keluar dari generator akan memasuki kondensor. Uap yang bersuhu
tinggi ini sebelum masuk ke evaporator terlebih dahulu didinginkan di
kondensor.
Pengembunannya maka akan
terjadi proses pengembunan (kondensasi), dalam hal ini terjadi perubahan wujud
gas menjadi liquid yang tekanan dan
suhunya masih cukup tinggi (tekanan kondensing). Proses
pendinginan dikondensasikan tersebut menghasilkan refrigeran berbentuk
cairan (liquid). Dan dikeluarkan dari
pipa pembuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar