Diagram temperatur-energi panas (T-Q) pada
perubahan fase wujud zat.
Diagram ini menjelaskan pertambahan panas pada
sebuah zat akan menaikkan temperatur zat tersebut sampai pada satu titik zat
tersebut mengalami perubahan fase.
Pada proses perubahan fase ini, energi terus
bertambah sedangkan tempetarur tetap.
Ketika fase zat sudah benar-benar berganti,
misalnya dari padat menjadi cair, temperatur zat kembali naik seiring kenaikan
panas.
Pertanyaannya, apa yang
terjadi pada perubahan fase sehingga temperatur tidak bertambah seiring
bertambahnya panas?
Prinsip dasar yang melatarbelakangi perubahan
fase ini adalah penyerapan panas oleh zat. Kalau
dalam kuliah Fisika Dasar di universitas, ini dibahas di bab termodinamika.
Oleh termodinamika, kita diajarkan definisi
panas. Panas adalah energi yang mengalir dari sistem ke lingkungan, atau
sebaliknya.
Sistem adalah sesuatu yang menjadi objek utama
pengamatan kita, sedangkan lingkungan adalah segala sesuatu di luar sistem.
Sebuah sistem yang tersusun dari molekul-molekul umum
disebut zat (Eng.: substance), atau
disebut juga sebagai materi (Eng.: material). Orang kimia lebih sering menggunakan istilah
zat, sedangkan orang fisika lebih sering menggunakan istilah materi. Dalam
artikel ini saya menggunakan kata “zat” supaya konsisten dengan dua artikel
sebelumnya.
Misalnya air, terdiri dari sejumlah molekul H2O. Udara terdiri dari
sejumlah molekul H2O, molekul O2, molekul N2 dan banyak lagi.
Molekul-molekul ini terdiri dari
atom-atom yang disusun oleh inti atom (bermuatan positif) dan elektron
(bermuatan negatif). Konfigurasi muatan-muatan ini sedemikian rupa sehingga
ketika dua buah molekul berdekatan mereka akan saling tolak-menolak, sedangkan
saat mereka berjauhan mereka akan saling tarik-menarik. Inilah dasar teori atom.
Ini seperti dua buah benda yang terikat
pada masing-masing ujung sebuah pegas seperti gambar berikut ini.
Dua massa terikat pada masing-masing ujung pegas mengalami
tarik-menarik (atas) dan tolak-menolak (bawah).
Gaya tarik-menarik dan tolak-menolak ini
nilainya berbeda saat zat berwujud padat, cair, dan gas.
Gaya tarik-menarik dan tolak-menolak yang
dialami oleh molekul-molekul ini menyebabkan merekabergetar (vibrasi).
Getaran molekul-molekul ini terjadi dalam keadaan
setimbang (ekuilibrium) sehingga jarak rerata antarmolekul
terjaga.
Ketika zat mengalami pertambahan panas, panas
ini menambah kegesitan molekul-molekul tersebut. Dalam bahasa fisika dinyatakan sebagai “panas tersebut menambah energi
kinetik molekul-molekul tersebut”. Jumlah energi
kinetik rerata molekul-molekul penyuzun zat ini dapat diamati secara
makroskopik oleh besaran yang kita kenal dengan temperatur.
Artinya, temperatur sebuah zat adalah
gejala makroskopik dari energi kinetik molekul-molekul penyusun zat
tersebut.
Hubungan antara T rerata K diberikan
oleh
K = 3/2 kT
dengan k adalah konstanta
Boltzmann.
Mari kita mulai dari zat padat, misalnya es
(air yang berupa es, temperaturnya di bawah 0° C). Jarak
antarmolekul H2O rapat, sehingga amplitudo getaran antar-H2O kecil.
Pertambahan panas akan membuat H2O menjadi lebih gesit
sehingga amplitudo getaran yang mereka alami pun makin bertambah besar.
Akibatnya, jarak rerata antarmolekul makin bertambah besar.
Jika panas terus bertambah, molekul-molekul H2O semakin gesit, jarak
rerata antar-H2O semakin besar, maka gaya tarik-menarik pun makin melemah.
Selama proses ini, temperatur es terus bertambah seiring bertambahnya
panas.
Pada satu titik, saat panas terus bertambah,
gaya tarik-menarik antar-H2O tidak cukup lagi untuk menarik molekul-molekul H2O tersebut sehingga
mereka lepas.
Jika ini terjadi, maka disebut es telah
mencapai titik cairnya (Eng.: melting point).
Selama proses ini, energi panas
digunakan untuk menyempurnakan pelepasan molekul-molekul H2O dari gaya tarik-menariknya
saat mereka berada dalam keadaan padat. Oleh sebab itu, meskipun panas bertambah, temperatur zat tidak bertambah.
Inilah yang disebut perubahan fase zat dari
padat ke cair.
Prinsip yang sama berlaku untuk perubahan fase
zat dari cair ke gas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar