Konveksi
Perpindahan konveksi terjadi
ketika energi dipindahkan dari suatu permukaan padat kesuatu fluida yang
bergerak. Ini merupakan kombinasi dari energi yang dipindahkan melalui konduksi
dan adveksi ( perpindahan energi yang disebabkan oleh pergerakan umum dari
fluida); oleh karena itu, jika tidak terdapat pergerakan fluida, tidak ada
perpindahan kalor konvektif. Konveksi di ekspresikan dalam bentuk perbedaan
temperatur antara temperatur umum fluida T dan temperatur permukaan Ts. Hukum
pendinginan newton mengekspresikan ini sebagai :
Q = hc A
TS - T∞
Hc = koefisien
perpindahan kalor konvektif ( W/m2k)
Koefisien perpindahan kalor
konvektif bergantung pada properti-properti dari fluida (termasuk kecepatannya)
dan geometri dinding. Konveksi bebas terjadi hanya karena perbedaan temperatur,
sedangkan konveksi paksa terjadi karena fluida yang dipaksa, seperti misalnya
oleh sebuah kipas. Contoh dari
perpindahan konveksi kalor sebagai berikut :
a. Pada siang hari, permukaan Bumi di daratan lebih cepat
panas daripada lautan, karena kalor jenis tanah lebih kecil daripada kalor
jenis air. Akibatnya, udara di atas
daratan yang lebih panas akan naik ke atmosfer yang lebih tinggi karena
tekanannya kecil. Ruang yang
ditinggalkan udara panas itu selanjutnya diisi udara yang lebih dingin dari
permukaan lautan. Aliran udara dari
permukaan laut inilah yang disebut angin laut.
b. Ketika memasak air, massa air
yang berada tepat di atas kompor akan menerima kalor dan menjadi lebih panas. Air panas ini akan bergerak ke atas hingga
mencapai permukaan air karena massa jenisnya lebih kecil daripada massa air
yang lebih dingin. Akibatnya, massa air yang lebih dingin di bagian atas akan
terdesak dan bergerak turun menggantikan ruang yang sebelumnya ditinggalkan massa
air yang lebih panas. Kejadian ini berulang terus-menerus hingga seluruh massa
air di dalam panci itu mendidih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar