Penerapan Hukum II
Termodinamika
Hukum
pertama termodinamika hanya mengatakan bahwa energi yang dihasilkan suatu mesin
dalam bentuk energi mekanis sama dengan selisih antara energi yang diserap dan
yang terbuang dalam bentuk kalor. Hukum ini tidak memberikan batasan arah
aliran kerja dan kalor. Dengan hukum pertama saja kita juga tidak dapat
menentukan berapa besar energi yang diserap akan diubah menjadi energi mekanis.
Kedua hal tersebut diatas menunjukan
bahwa tinjauan hukum pertama saja tidak mencukupi untuk menyatakan peristiwa
dapat terjadi atau tidak sehingga perlu dirumuskan suatu hukum untuk
melengkapinya. Hukum ini disebut hukum kedua termodinamika.
Hukum pertama termodinamika
mendefisikan besaran energi dalam u.
Dengan definisi ini, kita dapat menggunakan hukum pertama secara kuantitatif
untuk menganalisis suatu proses. Hukum kedua Termodinamika juga mendefinisikan
suatu besaran yang serupa yang disebut dengan entropi S. Dengan besaran ini
kita akan dapat menggunakan hukum kedua untuk menganalisis suatu proses secara
kuantitatif. Energi dalam dan entropi keduanya merupakan konsep dasar untuk
memberikan suatu pengamatan tertentu termodinamika.
Hukum
II Termodinamika dapat digunakan untuk:
v Memperkirakan
arah proses
v Menentukan
kondisi kesetimbangan
v Menentukan
prestasi teoritik maksimum siklus
v Menentukan
faktor yang menyatakan maksimum prestasi
v Menentukan
skala temperatur independen terhadap sifat termometik zat
v Menyatakan
sifat u dan h dari sifat-sifat yang dapat diukur dari eksperimen
1.
Interpretasi Pernyataan
Kelvin-Planck
Kelvin-Planck:
untuk satu reservoir: Wsiklus < 0.
·
Untuk siklus terbalikkan:
Wsiklus = 0 = Qsiklus (Hk. Termo 1)
·
Untuk siklus
takterbalikkan:
Wsiklus < 0 (W masuk bisa!)
Wsiklus < 0 (Q keluar bisa!)
1)
Siklus Daya dengan Dua
Reservoir Termal:
a.
Efisiensi termal
b.
Jadi efisiensi harus lebih
kecil dari 100%. (kesimpulan ini tidak memerlukan data bahan sistem, proses
dalam siklus, atau proses merupakan ideal atau sebenarnya)
c.
Korolari (dampak wajar)
Carnot:
·
Korolari 1: Efisiensi termal
dari siklus daya tak terbalikkan selalu lebih rendah dari efisiensi termal
siklus daya terbalikkan bila keduanya beroperasi dengan dua reservoir termal
yang sama
·
Korolari 2: Semua siklus
daya terbalikkan antara dua reservoir termal yang sama akan memberikan
efisiensi termal yang sama.
2)
Siklus Pendingin dan
Penukar Panas dengan Dua Reservoir Termal
Hukum
II Termodinamika membatasi perstasi siklus daya dan siklus pendingin dan pompa
panas sebagai:
·
COP Pendingin
·
COP Pompa panas
Bila
W mendekati nol (menentang pernyatan
Clausius), COP diatas mendekati infiniti (tidak mungkin diperoleh, dibatasi)
Korolari
Siklus Pendingin dan Penukar Panas
·
Korolari 1: COP dari siklus
pendingin/pompa panas tak terbalikkan selalu lebih kecil dari COP siklus
pendingin/pompa panas terbalikkan bila keduannya bekerja pada dua reservoir
termal yang sama.
·
Korolari 2: Semua siklus
pendingin/pompa panas terbalikkan bekerja pada temperatur yang sama akan
memberikan COP yang sama pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar