Total Tayangan Halaman

Senin, 20 April 2015

Fase


Macam-Macam Fase

Benda pada umumnya memiliki 3 fase yaitu:
v    Fase Padat
Dalam keadaan  gaya-gaya intermolekul menjaga molekul-molekul berada dalam hubungan spasial tetap. Letak molekul sangat berdekatan dan teratur, gaya tarik antarmolekul sangat kuat sehingga gerakan molekul tidak bebas. Gerakan molekul zat padat hanya terbatas bergetar(vibrasi) dan berputar(rotasi) di tempat saja. Molekul-molekulnya tidak mudah dipisahkan sehingga bentuknya selalu tetap.
v    Fase Cair
Dalam gaya-gaya antarmolekul menjaga molekul tetap berada berdekatan, namun tidak ada hubungan spasial yang tetap.Gerakan molekul cukup bebas, bentuknya mudah berubah tetapi volumenya tetap. Molekul zat cair dapat berpindah tempat tetapi tidak mudah meninggalkan kelompoknya karena masih terdapat gaya tarik menarik.
v    Fase Gas
Dalam keadaan  molekul lebih terpisah dan gaya tarik antarmolekul relatif tidak mempengaruhi gerakannya. Bergerak sangat bebas karena gaya tarik menarik antarmolekul hampir tidak ada. Volume dan bentuknya mudah berubah.Zat gas dapat mengisi seluruh ruangan yang ada.
Fase-fase suatu zat(padat, cair, gas) dapat terbentuk pada temperatur dan tekanan tertentu yang tak dapat saling berubah yang dapat menunjukkan kesetimbangan fase zat-zat tersebut


  
Transisi Fase

Transisi Fase adalah konversi spontan dari satu fase ke fase yang lain, terjadi pada temperatur dan tekanan tertentu. Transisi fase dapat digunakan untuk mendefinisikan wujud zat. Sebuah transisi fase menandakan perubahan struktur dan dapat dikenali dari perubahan drastis dari sifat-sifatnya. Menggunakan definisi ini, wujud zat yang berbeda adalah tiap keadaan termodinamika yang dibedakan dari keadaan lain dengan sebuah transisi fase.

Transisi fase terjadi pada temperatur tertentu untuk suatu tekanan tertentu. Jadi, pada tekanan 1 Bar, es adalah fase stabil dari air di bawah 0˚C, tetapi diatas 0˚C air cair lebih stabil. Ini menunjukan bahwa di bawah 0˚C potensial kimia es lebih rendah daripada potensial kimia cairan, µ (s) <  µ (l). Dan diatas 0˚C , µ (l) <  µ (s)

            Transisi Fase yang diramalkan secara Termodinamika dapat berlangsung terlalu lambat untuk mempunyai arti dalam praktiknya. Misalnya, pada temperatur dan tekanan normal, potensial kimia grafit lebih rendah dari pada potensial kimia intan, sehingga ada kecenderungan termodinamik untuk intan berubah menjadi grafit. Dalam gas dan cairan, mobilitas molekul-molekul memungkinkan transisi fase berlangsung secara cepat, tetapi dalam padatan ketidakstabilan termodinamika terperangkap di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar